BATAM, KOMPAS.com - Polisi mengatakan tidak ada sweeping orang asing telah terjadi setelah kerusuhan di PT Drydock World Graha di Batam, Propinsi Riau Kepulauan, Kamis.
"Tidak ada sweep tersebut. Situasi keamanan di Batam tetap kondusif," kata Riau Kepulauan wakil kepala polisi Komisaris Senior Bambang Budi Santoso.
Dia mengatakan kerusuhan tersebut berlangsung dari pagi hingga sore hari di sekitar galangan Drydock PT Graha Dunia hanya sementara daerah lainnya tetap aman. "Jangan membesar-besarkan itu. Insiden itu hanya terjadi di sini," katanya.
Kepala Kepolisian kota Barelang Komisaris Leonidas Braksan Senior Sementara itu berkata bahwa tidak ada langkah-langkah keamanan yang diambil untuk orang asing bekerja di galangan kapal lainnya di Batam.
Dia bilang dia dianggap pengetatan keamanan tidak diperlukan karena situasi tetap kondusif. Dia mengatakan empat mobil telah dibakar dan 30 lainnya rusak akibat kerusuhan dipicu oleh kesalahpahaman belaka dan karena itu tidak menyebar ke daerah lain.
kerusuhan yang mulai pada sekitar 8 pagi ketika seorang supervisor dari India yang dikenal dengan inisial sebagai VJ dimarahi pekerja lokal dan disebut Indonesia bodoh. Tidak dapat menerima penghinaan di Indonesia pekerja kemudian melaporkan hal itu kepada sesama pekerja lain yang mengarah ke kerusuhan di sekitar 08:30. Situasi mulai kondusif sekitar pukul 14:00 setelah ratusan polisi dan personel militer dikerahkan di sana.
Pekerja terbakar dan dirusak sekitar 38 mobil, beberapa sepeda dan ruang di kantor. Sekitar 41 pekerja nasional India PT Drydock Dunia Graha dievakuasi ke kantor polisi Barelang oleh kapal patroli polisi.
Empat dari pekerja India terluka menyusul tawuran dengan pekerja lokal dan salah satu dari mereka dilaporkan dalam kondisi kritis. Beberapa polisi dan personil militer telah ditempatkan di lokasi untuk menjamin keamanan.