JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, Jumat (23/4/2010) siang, menyatakan, kerusuhan yang terjadi di kawasan PT Drydocks World Graha, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), murni kerusuhan akibat konflik internal perusahaan.
Aksi itu tidak didomplengi faktor-faktor lain di luar pelecehan yang terjadi dari seorang pimpinan perusahaan asing. Kasus itu juga bukan sebuah aksi pemanasan menjelang peringatan Hari Buruh (May Day) I Mei mendatang.
"Tidak ada kaitan dengan Hari Buruh, apalagi seperti pemanasan menjelang Hari Buruh itu. Peristiwa itu murni internal perusahaan dan bukan faktor-faktor lain," ujar Kapolri dalam keterangan pers menjawab pertanyaan wartawan seusai rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Jakarta.
Dalam kesempatan jumpa pers itu hadir dua menteri lainnya, yaitu Mendagri Fauzi Gamawan, Mennakertrans Muhaimin Iskandar, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan. Sebelumnya, dalam rapat itu hadir Menko Polhukam Djoko Suyanto dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Dua menteri lainnya, Gamawan Fauzi dan Muhaimin Iskandar, juga berpendapat senada, penyebab kasus tersebut lantaran faktor internal perusahaan. "Ini terkait kebiasaan dan kultur warga negara asing dalam bekerja. Nah, ini yang belum terbiasa diterima oleh pekerja kita," ujar Muhaimin.
Gamawan mengaku pascaperistiwa ini pihaknya akan menyurati Gubernur dan Wali Kota di mana ada pabrik-pabrik yang pekerjanya adalah sebagian warga negara asing agar tidak terulang kembali. "Saya sudah bicara kelompok-kelompok perusahaan lain di Batam, kasus ini tidak membuat khawatir mereka berinvestasi di Batam. Mereka tahu karena penyebab peristiwa ini adalah karena masalah khusus di perusahaan dan bukan soal lain," papar Gita Wirjawan.