Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Author: Junaidi
•17.12
Nah bagi teman-teman yang dari manca Negara (terutama dari Malaysia dan singapura) ataupun yang mau ke negara Tetangga Kita silakan tukarkan di Pedagan Valuta Asing Yang resmi.
Nama Valasindo yang ada di berbagai lokasi di batam :
1. Nagoya
a. PT. Jaya Valasindo
Pasar Pujabahari BI 92/97
b. PT. Karina Jaya Valasindo
Komp. Wijaya Kusuma F/49
c. PT. Gajah Mada Salindu
Komp Sakura Anpan F/11
d. Hai Hai Money Changer
Komp. Sakura Anpan F/1
e. PT. Fajar Nirmala Sari
Komp. Bumi Indah Blok F/11
f. PT. Dua Putra Valasindo
Komp. Bumi Indah Blok E/8
g. PT. Asia Jaya Duta Mandiri
Jl. Imam Bonjol Komp Bumi Indah F/2
h. PT. Bintang Nagoya Valasindo
Komp. Nagoya Centre Blok E
i. PT. Batam Mega Wisatama
Komp. Nagoya City Centre A/15
j. Batam Jaya Money Changer
Mall Centre Point 137

2. Penuin

a. PT. Belika Murah Berseri
Komp. Plaza Top 100 61 v/1

3. Bandara Hang Nadim

a. PT. Fajar Nirmala Sari
b. PT. Bandar Inter Asia

4. Batam Cantre (INTERNATIONAL FERRY TERMINAL)

a. PT. WIRA BATAMA KENCANA
b. PT. PUTRA TEMPANINDO
c. BENG GIE

5. BatuAji

a. PT VALUSINDO
Komp. Aviari Pratama Blok B No.3 Batu Aji Kota Batam

Semoga membantu yah informasi hari ini. Thanks Teman-teman BIG yang mendukung blog ini, Tolong sebarkan blog ini keteman-teman kita yang belum tau.
Author: Junaidi
•09.58
Batam View merupakan salah satu resort yang terkenal dibatam, dikarenakan dibangun diatas lahan 10 hektar dengan perpaduan puncak bukit yang eksklusif dan pantai yang indah serta view yang sangat menawan.

Terletak di Nongsa, Pulau Batam, Batam View Beach Resort adalah 35 menit dengan kapal feri dari Singapura dan menarik bagi banyak keluarga dan klien perusahaan yang mencari Getaway terjangkau. resor hotel rumah a Kolam Renang, Private Beach, Laut Sport Center, Spa Fasilitas, dan melemparkan batu dari berbagai lapangan golf seperti Puri Indah, Tering Bay, Palm Spring, dan Link Selatan.

Dengan Kapasitas 200 kamar yang tersebar di bangunan yang berlantai 5, silakan menikmati nya kicauan burung, suara desis air laut, sunset yang indah dll.

Dengan tanaman hijau subur dan bunga berwarna-warni, alasan luas resor merupakan oase ketenangan. Varietas bunga, semak, tanaman dan pohon adalah memperlakukan visual untuk banyak tamu. Selain tanaman tropis seperti heliconia, ixora, bougainvilla, lily laba-laba, gurun bangkit, Allamanda dan hibrida ganyong, spesies lain tumbuh disini termasuk pakis, sikas dan telapak tangan. Di antara pohon-pohon, buah menanggung lebih menonjol seperti durian, kelapa, mangga, dan buah-buahan chiku bintang.

Daya tarik matahari, laut dan pasir di pantai teluk dilindungi kita adalah bagian dari atraksi di resor. kami baik-bukit yang indah memberikan latar belakang hijau untuk waktu bersantai di pantai pribadi kami.

pantai ini sangat ideal untuk pertemuan keluarga seperti membangun istana pasir, permainan bola voli dan pihak barbeque atau kisaran seluruh permainan team building untuk retret perusahaan.

Selain pusat olahraga laut di bearch kami menawarkan berbagai pilihan peralatan dan fasilitas mulai dari kayak, pisang perahu untuk jet-ski.

dan dengan alasan kenapa kita memilih Batam View Resort dikarenakan dari Singapura Tanah Merah Ferry Terminal adalah salah satu titik terdekat untuk menangkap feri modern ber-AC yang berangkat secara berkala ke Batam. feri memakan waktu sekitar 35 menit untuk tiba di Nongsapura yang hanya lima menit dari Pulau Batam View Beach Resort.

nah ini daftar rate kamarnya


Knapa Ngakk dicoba ??? (sumber dari batamview resort)
Semoga informasi ini membantu anda
Author: Junaidi
•09.15

batampos.co.id - Upaya melonggarkan Jalan Jendral Soedirman, dengan membuat jalur tambahan di sisi kiri dan kanan jalan utama, mulai dari kawasan Central Sukajadi simpang Kabil hingga simpang Jam dan sebaliknya, belum maksimal. Pasalnya, meski dibangun lebih setahun lalu, jalur tersebut belum juga dipasangi rambu.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam Muramis mengatakan, pihaknya belum bisa memaksimalkan jalur itu karena belum ada serah terima dari Otorita Batam. "Kalau sudah serah terima, pasti kami pasang rambu-rambu dan perlengkapan lalu lintas lainnya di jalur itu," ujar Muramis.

Muramis mengatakan, pemasangan rambu di ROW 200 tersebut sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Batam 2010. Hanya saja, Dishub belum berani memasangnya karena belum ada kepastian, terutama dasar hukum pengaturan jalur itu.

Pembangunan jalur tambahan di sisi kiri dan kanan Jalan Jenderal Soedirman sedianya untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di jalan protokol tersebut. Selain kendaraan pribadi, baik roda dua dan empat, jalan itu juga dilintasi angkutan umum dan kendaraan berat pengangkut kebutuhan industri di Batam yang jumlahnya terus meningkat.

"Supaya tak terlalu padat, nanti akan diatur. Misalnya motor dan angkutan umum kita arahkan untuk menggunakan jalur lambat. Sedangkan mobil pribadi dan kendaraan pengangkut kebutuhan industri menggunakan jalan utama," ungkapnya. (ros)
|
Author: Junaidi
•09.14
batampos.co.id - Walau kondisi keamanan di Batam sudah relatif terkendali, namun hingga malam tadi Polisi masih memberlakukan siaga I pasca kerusuhan di PT Drydocks World Graha, Tanjunguncang, pekan lalu.

Seperti diberitakan Batam Pos, hingga saat ini masih ada sekitar dua peleton aparat keamanan dari Samapta dan Brimob yang melakukan pengamanan secara terbuka di perusahaan shipyard asal Dubai itu pasca insiden berdarah Kamis pekan lalu. "Ya, polisi masih siaga I hingga saat ini," ujar Kapoltabes Barelang Kombes Pol Leondias Braksan usai rapat tertutup dengan jajarannya di Mapoltabes, Minggu (25/4).

Pengamanan terbuka, kata Leonidas, tidak diberlakukan di perusahaan shipyard lainnya termasuk berbagai objek vital di Batam karena kondisi keamanan di kota ini kembali kondusif dan normal seperti semula. "Yang dijaga saat ini hanya PT Drydokcs. Ada dua peleton polisi disana," ujar mantan Kapolres Ambon tersebut.

Leonidas juga meminta perusahaan galangan kapal untuk secepatnya memperbaiki kerusakan-kerusakan yang ada akibat kerusuhan itu dan segera beroperasi. Para karyawan juga diminta untuk tidak mendatangi perusahaan tersebut sebelum diumumkan oleh manajemen perusahaan untuk kembali bekerja.

Para karyawan PT Drydocks, kata Leonidas, tak perlu cemas walau tidak bekerja selama beberapa hari. Sebab, manajemen perusahaan telah berjanji akan memberikan hak-hak karyawan sesuai aturan yang ada.

Ke depan, kata Leonidas, pihaknya akan mengambil langkah untuk mengkaji lagi sistem kerja antara pekerja asing dan tenaga lokal agar tidak menimbulkan kesenjangan yang berbuntut pada kekerasan antar pekerja dengan pekerja, maupun pekerja dengan manajemen perusahaan. "Langkah ke depannya kita akan kaji lagi sistem kerja antara pekerja asing dan lokal," katanya.(spt)
Author: Junaidi
•09.13
batampos.co.id - 3.000 orang karyawan PT Drydocks World Graha mulai masuk kerja pada Senin (26/4) hari ini. Tetapi itupun tidak semua bisa beraktivitas, karena banyaknya kerusakan yang terjadi. Hanya karyawan bagian safety dan elektrik yang masuk, sisanya dipulangkan dengan menggunakan mobil polisi.

"Mereka yang masuk ini memang untuk berbenah-benah dulu, memperbaiki kerusakan yang terjadi paca bentrok," ujar Kapoltabes Barelang Kombes Polisi Leonidas Braksan, saat turun langsung memantau masuknya karyawan.

WN India Tak Masuk Kerja

Dari 3.000 karyawan PT Drydocks World Graha yang masuk kerja, Senin (26/4), tak satupun karyawan berdarah India masuk. Pantauan Batam Pos, hanya karyawan WNI yang masuk kerja. Itupun hanya bagian elektrik dan safety. Mereka saat ini tengah berbenah memperbaiki kerusakan yang terjadi. Mereka bekerja dibawah pengawasan aparat keamanan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. (cr1/nur)
Author: Junaidi
•09.12
batampos.co.id - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar hari ini (26/4) batal berkunjung ke Drydock Garaha, Tanjung Uncang yang pada Kamis minggu lalu rusuh.

Dijadwalkan Menakertrans akan ke Batam Selasa (27/4/2010).

Drydock rusuh karena tenaga kerja asing asal India menghina pekerja lokal dengan dikatai "bodoh".


Untuk mengetahui sebab musababnya Menaker telah membantuk tim pencari fakta. Untuk sementara, menurut laporan Ketua TPF kerusuhan Batam, Haiyana Rumondang, ada indikasi perusahaan melakukan sejumlah pelanggaran normatif ketenagakerjaan.
Author: Junaidi
•09.02

BATAM - Surya- Sedikitnya dua spanduk permohonan maaf terbentang di jalan raya yang mengarah ke PT Drydock Graha di Tanjung Uncang, Batam.

Pada spanduk tertulis, “Kami segenap warga India memohon maaf atas insiden yang terjadi di galangan kapal Tanjung Uncang”. Identitas pemasang spanduk belum diketahui. Namun di sudut bawahnya tertulis ‘”Segenap warga India”.

Beberapa hari lalu permohonan maaf telah disampaikan oleh perwakilan warga India di Batam pada saat jumpa pers di kantor Pemerintah Kota Batam.

Pada Minggu (25/4), perusahaan galangan kapal asal Dubai itu tampak lebih senyap. Tak terlihat anggota kepolisian berjaga, meskipun pagar berduri yang dipasang di pintu masuk tidak dipindah.

Operasional Ditunda

Operasional PT Drydocks Graha World yang rencananya dibuka Senin (26/4) ditunda hingga waktu yang belum diketahui.

“Karena perbaikan belum selesai,” kata Kapoltabes Barelang Kombes Leonidas Braksan usai bertemu manajemen Drydocks di Batam, Minggu (25/4).

Ia mengatakan kerusakan kawasan galangan kapal Drydocks World Graha cukup parah hingga membutuhkan waktu pemulihan lebih lama dari yang diperkirakan. “Namun selama perusahaan tidak beroperasi, hak karyawan tetap dipenuhi,” katanya.

Sementara itu, Chief Executive Officer Drydocks World Asia Tenggara, Denis Welch berharap kondisi kerja bisa segera pulih agar bisa menyelesaikan beberapa proyek.

“Kami sedang mengerjakan beberapa proyek, yang hanya bisa dioperasikan di wilayah tertentu di dunia,” katanya. n kcm/ant
Author: Junaidi
•19.00

BATAM, KOMPAS.com — Tidak ada razia warga Batam terhadap orang asing pasca-kerusuhan antara karyawan berkebangsaan Indonesia dan pekerja asing di PT Drydocks World Graha, Kamis (22/4/2010). "Itu tidak ada. Keamanan Batam kondusif," kata Wakil Kepala Polda Kepulauan Riau Komisaris Besar Bambang Budi Santoso.


Jangan dilebar-lebarkan. Kejadian hanya di sini.
-- Kombes Bambang Budi Santoso
Ia mengatakan, kericuhan hanya terjadi pada pagi hingga siang hari di sekitar galangan kapal PT Drydocks World Graha, sedangkan di daerah lain aman. "Jangan dilebar-lebarkan. Kejadian hanya di sini," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Poltabes Barelang Kombes Leonidas Braksan mengatakan, di Batam tidak ada pengamanan warga negara asing (WNA) di galangan kapal lain. Menurut dia, pengamanan tidak perlu diperketat karena situasi keamanan kondusif.

Ia mengatakan, kerusuhan yang menyebabkan empat mobil terbakar dan sekitar 30 lainnya rusak terjadi akibat kesalahpahaman antarkaryawan PT Drydocks dan tidak akan meluas ke wilayah lain. Kerusuhan bermula sekitar pukul 08.00 ketika seorang penyelia asal India berinisial V memarahi seorang pekerja dengan mengatai-ngatai orang Indonesia bodoh-bodoh.

Kemudian, karena tidak terima nama Indonesia dihina, pekerja ini memberitahukan teman-temannya. Kerusuhan mulai terjadi sekitar pukul 08.30 dan kondisi keamanan mulai kondusif sekitar pukul 14.00 setelah ratusan aparat kepolisian dan TNI AD mengendalikan suasana. Pekerja membakar dan merusak sekitar 38 mobil, beberapa sepeda kayuh, dan beberapa ruang kantor.

Sekitar 41 pekerja PT Drydocks World Graha berkebangsaan India dievakuasi ke Markas Poltabes Barelang lewat laut dengan kapal patroli kepolisian dan darat. Dari sekitar 40 warga India, terlihat empat orang terluka akibat bentrokan dengan pekerja. Seorang di antaranya dikabarkan kritis.

Kapoltabes Barelang Kombes Leonidas Braksan kini menempatkan satu peleton anggota polisi dan satu peleton personel TNI AD di lokasi Drydocks Graha.
Author: Junaidi
•18.58

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, Jumat (23/4/2010) siang, menyatakan, kerusuhan yang terjadi di kawasan PT Drydocks World Graha, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), murni kerusuhan akibat konflik internal perusahaan.

Aksi itu tidak didomplengi faktor-faktor lain di luar pelecehan yang terjadi dari seorang pimpinan perusahaan asing. Kasus itu juga bukan sebuah aksi pemanasan menjelang peringatan Hari Buruh (May Day) I Mei mendatang.

"Tidak ada kaitan dengan Hari Buruh, apalagi seperti pemanasan menjelang Hari Buruh itu. Peristiwa itu murni internal perusahaan dan bukan faktor-faktor lain," ujar Kapolri dalam keterangan pers menjawab pertanyaan wartawan seusai rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Jakarta.

Dalam kesempatan jumpa pers itu hadir dua menteri lainnya, yaitu Mendagri Fauzi Gamawan, Mennakertrans Muhaimin Iskandar, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan. Sebelumnya, dalam rapat itu hadir Menko Polhukam Djoko Suyanto dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Dua menteri lainnya, Gamawan Fauzi dan Muhaimin Iskandar, juga berpendapat senada, penyebab kasus tersebut lantaran faktor internal perusahaan. "Ini terkait kebiasaan dan kultur warga negara asing dalam bekerja. Nah, ini yang belum terbiasa diterima oleh pekerja kita," ujar Muhaimin.

Gamawan mengaku pascaperistiwa ini pihaknya akan menyurati Gubernur dan Wali Kota di mana ada pabrik-pabrik yang pekerjanya adalah sebagian warga negara asing agar tidak terulang kembali. "Saya sudah bicara kelompok-kelompok perusahaan lain di Batam, kasus ini tidak membuat khawatir mereka berinvestasi di Batam. Mereka tahu karena penyebab peristiwa ini adalah karena masalah khusus di perusahaan dan bukan soal lain," papar Gita Wirjawan.
Author: Junaidi
•18.56

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah yakin kerusuhan di Batam tidak akan berbuntut panjang dan mengganggu investasi. Menko Perekonomian Hatta Rajasa menilai, persoalan tersebut merupakan masalah internal dan akan diselesaikan oleh perusahaan tersebut.

"Ini (kerusuhan Batam) lebih kepada persoalan perusahaan, tidak persoalan-persoalan yang katakanlah ketegangan aturan," ujar Hatta, di sela-sela jumpa pers di Gedung Menko Perekonomian, Jumat (23/4/2010) .

Ia menjelaskan, kerusuhan yang terjadi di Batam pada Kamis kemarin telah dapat diatasi. Sejauh ini, pihak manajemen perusahaan telah melakukan koordinasi dengan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah ini.

Meski akar permasalahan ini disebabkan oleh persoalan internal perusahaan, namun pemerintah akan turun tangan untuk memberi penjelasan atas permasalahan yang ada kepada para investor. Tujuannya, agar kepercayaan para investor tetap terjaga dan mereka tetap mau menanamkan modalnya di Indonesia.

"Akan tetapi kita perlu jelaskan, jangan karena persoalan ini 'Wah di Indonesia (kalau) investasi gini-gini'," ujarnya mengira-ngira peryataan yang akan dilontarkan para investor, terkait permasalahan tersebut.

Sementara terkait dengan keberadaan sekitar 100 tenaga kerja asing yang bekerja di perusahaan tersebut, Hatta menyatakan, saat ini mereka telah diselamatkan oleh pihak berwajib.

"Apakah mereka legal semua, sudah ada laporan semua itu legal, semua yang bersurat izin. Apakah sudah keluar dari Indonesia, saya detil tidak tahu. Mereka keluar (lokasi) diamankan, bukan mengungsi," papar Hatta.

Di sisi lain, Hatta juga menghimbau agar para media, khususnya media elektronik, tidak melakukan siaran berulang-ulang kerusuhan tersebut. Pasalnya, tayangan tersebut dikhawatirkan akan memengaruhi pandangan investor asing terhadap kondisi di Indonesia.

"Kita berharap tivi kita tidak menyiarkan terus-terusan. Ini kan ditonton di mana-mana juga. Di Singapura, Malaysia, di belahan dunia manapun," tandasnya.

Sebelumnya, bentrokan antara pekerja dengan manajemen PT Drydock World Graha bermula dari umpatan seorang supervisor India perusahaan tersebut, Werindra, kepada foreman yang berkembangsaan Indonesia. Werindra mengatakan, "All Indonesia are stupid."

Dikabarkan 36 mobil rusak berat, 17 diantaranya dibakar massa yang mengamuk. Kantor perusahaan asal Dubai itu juga di bakar massa. Selain itu, gudang perusahaan yang terletak di Tanjunguncang juga ikut menjadi sasaran amuk massa hingga dibakar.
Author: Junaidi
•18.52

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Kota Besar Batam telah memeriksa 39 orang warga negara India terkait kerusuhan di PT Drydocks World Graha, Batam, kemarin. Selain itu, polisi telah memeriksa empat pekerja yang mengetahui penyebab kerusuhan.

"Saksi dari pekerja yang mendengar dan melihat makian 'Indonesia stupid'. Hari ini (saksi yang diperiksa) akan bertambah," ucap Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Kombes Zainuri Lubis di Mabes Polri, Jumat (23/4/2010).

Zainuri menjelaskan, pihaknya telah memeriksa warga India yang diduga mengatakan "Indonesia stupid" itu di Rumah Sakit Awal Bros. Selain itu, telah diadakan pertemuan antara pimpinan PT Drydocks dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Dinas Tenaga Kerja di Kepolisian Daerah Polda Kepulauan Riau.

"Pertemuan difasilitasi Polda untuk membahas tentang kejadian dan mencari solusi agar jangan terjadi lagi. Terhadap tindak pidana akan diusut tuntas dan akan diadakan musyawarah melibatkan Muspida Kepri dan Batam," jelasnya.

Brimob Polda Riau, kata Zainuri, telah mengirimkan anggota satu SSK untuk mengamankan lokasi semalam. "Saat ini situasi dapat dikendalikan oleh Polda," katanya.
Author: Junaidi
•18.49

BATAM, KOMPAS.com - Polisi mengatakan tidak ada sweeping orang asing telah terjadi setelah kerusuhan di PT Drydock World Graha di Batam, Propinsi Riau Kepulauan, Kamis.

"Tidak ada sweep tersebut. Situasi keamanan di Batam tetap kondusif," kata Riau Kepulauan wakil kepala polisi Komisaris Senior Bambang Budi Santoso.

Dia mengatakan kerusuhan tersebut berlangsung dari pagi hingga sore hari di sekitar galangan Drydock PT Graha Dunia hanya sementara daerah lainnya tetap aman. "Jangan membesar-besarkan itu. Insiden itu hanya terjadi di sini," katanya.

Kepala Kepolisian kota Barelang Komisaris Leonidas Braksan Senior Sementara itu berkata bahwa tidak ada langkah-langkah keamanan yang diambil untuk orang asing bekerja di galangan kapal lainnya di Batam.

Dia bilang dia dianggap pengetatan keamanan tidak diperlukan karena situasi tetap kondusif. Dia mengatakan empat mobil telah dibakar dan 30 lainnya rusak akibat kerusuhan dipicu oleh kesalahpahaman belaka dan karena itu tidak menyebar ke daerah lain.

kerusuhan yang mulai pada sekitar 8 pagi ketika seorang supervisor dari India yang dikenal dengan inisial sebagai VJ dimarahi pekerja lokal dan disebut Indonesia bodoh. Tidak dapat menerima penghinaan di Indonesia pekerja kemudian melaporkan hal itu kepada sesama pekerja lain yang mengarah ke kerusuhan di sekitar 08:30. Situasi mulai kondusif sekitar pukul 14:00 setelah ratusan polisi dan personel militer dikerahkan di sana.

Pekerja terbakar dan dirusak sekitar 38 mobil, beberapa sepeda dan ruang di kantor. Sekitar 41 pekerja nasional India PT Drydock Dunia Graha dievakuasi ke kantor polisi Barelang oleh kapal patroli polisi.

Empat dari pekerja India terluka menyusul tawuran dengan pekerja lokal dan salah satu dari mereka dilaporkan dalam kondisi kritis. Beberapa polisi dan personil militer telah ditempatkan di lokasi untuk menjamin keamanan.
Author: Junaidi
•18.47
BATAM, KOMPAS.com - Konsulat Jenderal India untuk Indonesia, Sukumaren, menemui Kepala Poltabes Barelang Komisaris Besar Polisi Leonidas Braksan di Markas Poltabes Barelang, Batam, Jumat (23/4/2010). Sukumaren datang ditemani tiga tokoh India yang tinggal di Batam di antaranya Devarajan Prakash, sekitar pukul 16.15 WIB dan masih berada di Mapoltabes Barelang hingga berita ini diturunkan.

"Kami ingin menemui Kapoltabes untuk membicarakan masalah kerusuhan di Drydocks," kata Devarajan. Seorang warga India berinisial G, ditetapkan sebagai tersangka dalam kerusuhan antara sesama pekerja PT Drydocks World Graha, Kamis (22/4/2010).

G, diduga memicu kerusuhan dan dijerat pasal tetang penghinaan dan permusuhan, setelah memarahi pekerja Indonesia dengan kata-kata yang menyinggung martabat bangsa. Kini, G dirawat di Rumah Sakit Awal Bross, akibat dipukuli beberapa pekerja yang mengamuk. Menurut Devarajan, kondisi G kian membaik setelah mendapat perawatan dokter.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam Ria Saptarika mengatakan G dipecat dari PT Drydocks World Graha. "Orang yang bertikai di dalam, seorang warga negara India, orang yang terkait, diberhentikan," kata Ria usai pertemuan dengan CEO Drydocks World Graha Denis Welch.

Selain G, beberapa pekerja yang dikhawatirkan dapat memicu suasana negatif juga diminta tidak masuk kerja. Namun, Ria tidak menyebut jumlah dan warga negara pekerja. Ia mengatakan kerusuhan Drydocks menjadi perhatian khusus Pemerintah Kota Batam, pihak keamanan dan Badan Pengusahaan Kawasan.
Author: Junaidi
•18.43

Devrajan Prakash, tokoh india di Batam, Jumat (23/4/2010), di kantor Wali Kota Batam, menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya insiden amuk buruh galangan kapal PT Drydocks World di Tanjung Uncang

BATAM, KOMPAS.com — Devrajan Prakash (kiri), tokoh India di Batam, Jumat (23/4/2010) di Kantor Wali Kota Batam, menangis saat menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya insiden amuk buruh galangan kapal PT Drydocks World di Tanjung Uncang, Batam, Kamis 22 April 2010 kemarin.

Pekerja India tidak bermaksud melecehkan pekerja dari Indonesia di perusahaan tersebut. Hadir dalam konferensi itu Chief Executive Officer PT Drydocks World, Denis Welch.

Seperti diberitakan, para buruh mengamuk merusak dan membakar 27 mobil, kantor dan gudang penyimpanan dipicu ucapan bernada rasial pekerja asing yang kemudian menyulut emosi para buruh. NRL
Author: Junaidi
•18.38

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Kota Besar Batam akan meminta keterangan ahli bahasa Inggris hari ini, Jumat (23/4/2010), sebagai saksi terkait kerusuhan di PT Drydocks World Graha, Batam, kemarin. Kepolisian telah memeriksa 39 orang warga negara India dan empat pekerja.

"Keterangan ahli untuk menerjemahkan kata 'Indonesian stupid' tersebut," ucap Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Kombes Zainuri Lubis di Mabes Polri, Jumat (23/4/2010).

Zainuri menjelaskan, akibat kerusuhan itu, sembilan orang mengalami luka dan dirawat di rumah sakit Awal Bros. Lima korban warga negara India adalah Brahbahara (27), Verendra Kumar (25), Biju (38), Arumungan (37), dan Mediawanur (27). Sedangkan empat korban warga negara Indonesia, yaitu Ludwig (34), Patrick Susanto (27), Hendri Dwi Cahyo (27), dan Susanto (29).

Seperti diberitakan, kerusuhan dipicu saat seorang supervisor berinisial B memberikan pengarahan sekitar pukul 07.30 kepada 20 buruh WNI di bagian listrik. Saat itu, dia diduga mengucapkan kata "Indonesian stupid" kepada pekerja. B telah ditetapkan tersangka dengan jeratan Pasal 28 KUHP tentang Pengungkapan Rasa Permusuhan.
Author: Junaidi
•20.11
Sebanyak satu peleton Brimob Pekanbaru diturunkan untuk membantu mengendalikan amuk yang dilakukan pekerja PT Drydrock Graha Batam ke pabriknya, di Batam, Kamis (22/4/2010). "Sore ini, Brimob itu didatangkan dengan pesawat Lion Air dari Pekanbaru," kata Kapoltabes Barelang Kombes Leonidas Braksan.

Seperti diberitakan, ribuan buruh dari galangan kapal PT Drydocks World Graha terlibat dalam amuk massa yang menyebabkan kantor dan gudang penyimpanan barang beserta 27 mobil rusak dan terbakar. Peristiwa Ini terjadi di kawasan Tanjung Uncang, Batam, Kamis siang.

Kejadian ini berawal dari sebuah kalimat yang diucapkan salah seorang pimpinan perusahaan itu yang menyinggung karyawan. Ucapan itu memicu amarah semua pekerja dan berujung amuk massa.

Sejumlah orang diberitakan mengalami luka-luka dan dibawa ke sejumlah rumah sakit di Batam. Belum ada informasi rinci tentang korban.

(sumber : kompas.com)
Author: Junaidi
•20.11
Kapoltabes Barelang Kombes Leonidas Braksan, Kamis (22/4/2010), membubarkan puluhan ribu pekerja PT Drydocks World Graha yang berupaya menghancurkan pabrik.

Menggunakan mobil dinasnya dan di bawah pengamanan penuh aparat kepolisian, Kapoltabes berorasi menenangkan pekerja. "Saya di pihak kalian. Saya ingin kalian tetap bekerja dengan baik, keluarga di rumah dapat pendapatan yang baik," kata Kapoltabes dengan menggunakan pengeras suara.

Ia meminta agar seluruh pekerja pulang ke rumah masing-masing. Kapoltabes juga meminta salah seorang manajemen berkebangsaan India yang didemo pekerja untuk meninggalkan pabrik. "Persoalan ini biar saya yang selesaikan dengan manajemen, pihak Imigrasi dan Departemen Tenaga Kerja," kata dia.

"Bagi orang asing yang melecehkan Indonesia, mereka kita minta keluar," kata Kapoltabes disambut dukungan pekerja.

Seusai mendengarkan orasi Kapoltabes, sebagian pekerja meninggalkan pabrik. Pekerja marah, setelah seorang supervisor berkebangsaan India menghujat pekerja. "Dia bilang orang Indonesia bodoh. Ini harga diri bangsa, oleh karena itu kita marah semua," kata Baim.

Dalam kerusuhan yang dimulai sejak sekitar pukul 08.00 WIB, sekitar 20 mobil yang terparkir di kantor manajemen Drydock dibakar.
Author: Junaidi
•19.45

TRIBUN BATAM/NURUL IMAN
Polisi mengamankan para pekerja asing saat proses evakuasi ke luar kawasan perusahaan yang diamuk massa dari buruh galangan kapal PT Drydocks World Graha di Tanjung Uncang, Batam, Kamis (22/4/2010). Para buruh mengamuk merusak dan membakar 27 mobil, kantor dan gudang penyimpanan dipicu ucapan kasar pekerja asing yang menyulut emosi para buruh.

BATAM, KOMPAS.com — Manajemen PT Drydocks, Tanjung Ucang, Batam, yang diwakili oleh Bahrum berjanji tidak akan memecat para pekerja yang terlibat aksi massal di Batam, Kamis (22/4/2010) pagi tadi. Janji itu disampaikan Bahrum saat bermusyawarah dengan Kapoltabes Barelang Kombes Leonidas Braksan.

Leonidas mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk mengecek para tenaga kerja asing (TKA) di perusahaan tersebut. "Kami selama ini sudah cukup kooperatif dengan tidak melakukan razia terhadap TKA ilegal demi iklim investasi. Ini pelajaran berharga agar ke depan perusahaan tidak mempekerjakan TKA sembarangan dan kami akan melakukan pengecekan," kata Leonidas.

Sementara manajemen Drydocks mengaku, dokumen-dokumen tentang pekerjanya telah terbakar. Informasi yang diterima Tribun Batam, ada sekitar 12.000 pekerja yang sedang bekerja saat kerusuhan terjadi. Kini, mereka semua telah meninggalkan perusahaan, kecuali puluhan karyawan yang hendak mengambil barang-barang.

Namun, kepulan asap di gudang induk terlihat masih terus meninggi. Data terakhir dari pihak kepolisian, sekitar 27 mobil rusak, 15 terbakar, dan 4 gedung dibakar. Kerusuhan di areal PT Drydocks dipicu ucapan pekerja asing yang menghina pekerja pribumi. Pekerja asing yang diduga dari India itu menyebut pekerja dari Indonesia tak berguna. (Febby Mahendra)

(sumber : kompas.com)
|
Author: Junaidi
•19.43
Sriwijaya Post - Kamis, 22 April 2010 14:17 WIB
BATAM — Aksi kerusuhan ribuan buruh PT Drydocks World Graha Batam yang terjadi Kamis (22/4/2010) siang ini telah memaksa aparat keamanan untuk mengevakuasi sejumlah pekerja asing (ekspatriat) di perusahaan galangan kapal itu dengan menggunakan jalur laut.

Hingga berita ini diturunkan, ribuan buruh yang merasa dilecehkan menyusul pernyataan "semua orang Indonesia bodoh", dari seorang supervisor asal India, masih bertahan di areal galangan yang berlokasi di kawasan Tanjung Uncang. Meski Kepala Poltabes Barelang sempat melakukan orasi untuk menenangkan massa, massa belum beranjak pergi dari lokasi huru-hara.

Karena padatnya massa, 41 pekerja asing yang ada di areal pabrik terpaksa dievakuasi dengan kapal melalui pelabuhan pelabuhan khusus. "Dia bilang orang Indonesia bodoh. Ini harga diri bangsa, makanya kita marah semua," kata Baim, seorang pekerja dengan nada emosi.

Kc
Author: Junaidi
•19.13
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi membentuk dan menerjunkan Tim Pencari Fakta ke PT Drydock World Graha di Batam. Tim akan meneliti kemungkinan terjadinya pelanggaran hak-hak di bidang tenaga kerja.


(sumber: http://www.vivanews.com/)
Author: Junaidi
•19.09
Akibat kerusuhan yang terjadi Kamis siang (22/4) di PT. Drydocks, Batam, puluhan pekerja asing asal India sempat diamankan oleh polisi. Ini dimaksudkan agar mereka tidak menjadi sasaran unjuk rasa perusahaan galangan kapal.


(sumber : http://www.vivanews.com/)
Author: Junaidi
•18.57

Liputan6.com, Batam: Sedikitnya empat unit mobil karyawan dilaporkan dibakar dan 23 mobil lainnya dirusak dalam insiden unjuk rasa buruh PT Drydock di Batam yang berakhir dengan kerusuhan, Kamis (22/4) ini. Sementara itu seorang pekerja asing berkewarganegaraan India bernama Willendra luka parah dan dalam kondisi kritis akibat dikeroyok karyawan PT Drydock yang marah.

Willendra dan sedikitnya 40 orang karyawan asing lainnya dievakuasi dari kawasan pabrik menggunakan kapal milik Polri menuju ke Barelang. Mereka kini ditampung di markas Poltabes Barelang, sedangkan Willendra dirawat di salah satu rumah sakit yang tidak disebutkan namanya.

Willendra adalah pekerja asing yang menghina karyawan dengan mengatakan All Indonesians are stupid, sehingga memicu kemarahan para karyawan PT Drydock yang berada di kawasan Tanjung Uncang, Batam, Kepulauan Riau

Sedikitnya 8.000 karyawan terlibat dalam unjuk rasa yang akhirnya berujung dengan kerusuhan ini. Saat ini suasana masih tegang, sekitar 500 anggota kepolisian masih menjaga ketat areal pabrik.(MLA)
|
Author: Junaidi
•18.55

Liputan6.com, Batam: Para korban kerusuhan di PT Drydocks World Graha, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (22/4), masih dirawat di Rumah Sakit Awal Bros Batam. Kebanyakan korban menderita cedera berupa patah tulang dan memar akibat terkena pukulan. Sebagian korban lain dirawat di Rumah Sakit Umum Batuadi.

Wilendra, supervisor PT Drydocks World yang warga negara asing, juga dirawat di Rumah Sakit Awal Bros. Ia menderita luka parah akibat dihajar sejumlah pekerja yang tersinggung atas ucapannya. Saat ini kondisi Wilendra kritis.(WIL/YUS)
|
Author: Junaidi
•18.53

Liputan6.com, Batam: Buntut kerusuhan PT Drydock World Graha berhenti beroperasi sementara. "Drydock tidak akan beroperasi minimal tiga hari," kata Kepala Kepolisian Kota Besar Barelang Komisaris Besar Leonidas Braksan usai bertemu dengan manajemen PT Drydock di Batam, Kamis (22/4).

Leonidas menambahkan, banyak peralatan kerja yang rusak dalam kerusuhan massal. Kericuhan juga berdampak rusaknya sekitar 38 mobil dan beberapa ruang kerja. Ia mengatakan, pihak manajemen PT Drydock World akan segera merestorasi agar pekerja bisa bekerja kembali.

Mengenai nilai kerugian yang dialami PT Drydock, Leonidas mengatakan belum bisa dihitung. Di sisi lain ia meminta agar tak ada tindakan pemecatan kepada seluruh pekerja yang terlibat dalam kerusuhan.

Sementara polisi akan menyelidiki seorang warga negara India Willendra yang diduga pemicu kerusuhan. Willendra menghina karyawan dengan mengatakan: All Indonesians are stupid. Kalimat ini yang memancing kemarahan ribuan karyawan
|
Author: Junaidi
•18.49
Kepolisian belum melakukan pemeriksaan kepada mereka yang diduga menjadi pelaku kerusuhan di galangan kapal, Batam. Belum bisa dipastikan berapa jumlah yang terlibat, karena massanya besar.

“Kerusuhan itu melibatkan banyak orang. Ada sekitar 5.000 orang lebih,” kata Pjs Wakil Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri, Komisaris Besar Zaenuri Lubis di Jakarta, Kamis 22 April 2010.

Hingga kini Markas Besar Polri belum mendapat laporan berapa orang yang diamankan. Tindakan yang sekarang dilakukan kepolisian adalah mencegah agar kerusuhan tidak melebar, apalagi dengan menggunakan isu sara.

“Jadi sejauh ini hanya preventif, mengamankan saja dulu,” ujar dia. Sejauh ini, Markas Besar Polri baru mendapat laporan 12 kendaraan dinas milik kantor setempat rusak diamuk massa.

Sebelumnya, Zaenuri mengakui kerusuhan itu diduga dipicu dari pernyataan seorang manajer berkewarganegaraan asing yang menghina karyawan Indonesia.

Pernyataan menyulut emosi karyawan dan bawahan lainnya. Tak lama sekitar 30 menit kemudian, kemarahan itu sudah menyebar hampir ke semua pekerja di galangan PT Dry Docks World Graha di Tanjung Uncang, Batam. Jumlah pekerja di lokasi mencapai sekitar 8.000 orang.

• VIVAnews
Author: Junaidi
•18.48
Kerusuhan terjadi sebuah galangan kapal di Batam. Pekerja di galangan kapal PT Drydocs World Graha membakar sekitar 12 mobil yang diparkir di halaman kantornya dan merusak fasilitas gedung lainnya.

Kerusuhan pekerja galangan kapal yang terletak di Tanjung Uncang, Batam, ini dipicu oleh sikap seorang manajer di perusahaan itu. Manajer yang berkewarganegaraan India itu memaki pekerja lokal dengan kata-kata bodoh. Akibatnya, para pekerja itu tersinggung dan berbuat kerusuhan.

Sejauh ini, belum diterima kabar kelanjutan dari aksi rusuh tersebut. Namun, dikhawatirkan, kerusuhan itu bisa mengancam investasi asing yang bertebaran di Propinsi Kepulauan Riau tersebut. Meski melibatkan warga negara asing, aksi rusuh itu diharapkan tidak meluas ke perusahaan lain. [republika]
Author: Junaidi
•18.47
Menko Polhukam Djoko Suyanto mengaku belum mendapat informasi lengkap ihwal kronologis maupun penyebab aksi rusuh yang terjadi di sebuah galangan kapal di Batam, hari ini. Namun, Djoko mengimbau jangan ada lagi rusuh yang terjadi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Djoko di Kantor Presiden, Kamis (22/4), ketika dimintai tanggapannya soal rusuh di Batam itu. ”Jangan rusuh lagi,” pintanya.

Djoko tak tahu ketika ditanya jumlah korban dan keterlibatan pekerja asing dalam kerusuhan tersebut. ”Saya belum bisa memberi jawaban, jadi nanti saja,” kilahnya. Namun, Djoko mengaku tidak ingin ada kejadian rusuh lagi. Sayangnya, informasi soal aksi rusuh itu belum secara lengkap sampai ke telinganya.

Dalam kesempatan sama, Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, juga belum mendapat informasi lengkap mengenai rusuh di Batam, termasuk kemungkinan ada keterlibatan pekerja asing. ”Saya belum tahu mengenai hal itu,” katanya singkat.
Author: Junaidi
•18.47
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) membentuk dan menerjunkan Tim Pencari Fakta (TPF) terkait kerusuhan di galangan kapal Drydocs World Graha di Batam. TPF segera berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kota Batam.

Langkah cepat itu ditempuh untuk meneliti kemungkinan terjadi pelanggaran hak-hak normatif di bidang ketenagakerjaan serta menyelesaikan permasalahan tersebut. Menakertrans, Muhaimin Iskandar, sudah menurunkan TPF itu ke lapangan. Tim ini dipimpin Haiyani Rumondang, Direktur Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Ditjen PHI dan Jamsos, Kemenkertrans.

”Secara langsung, saya perintahkan pembentukan Tim Pencari Fakta agar segera bisa terjun ke lapangan dan menyelesaikan permasalahan ini secepatnya. Tim ini akan terus menerus memonitor perkembangan kasus. Kita berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” kata Menakertrans di Jakarta, ruang kerjanya, Kamis (22/4).

Tugas TPF ini akan difokuskan untuk meneliti kemungkinan terjadi pelanggaran hak-hak normatif di bidang ketenagakerjaan. Selain itu, tim juga bertugas menyelesaikan permasalahan tersebut secepatnya. Lebih lanjut, Menakertrans berharap agar semua Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja di Indonesia dapat mempelajari dengan baik budaya lokal serta tata cara berkomunikasi yang baik dengan pekerja Indonesia agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

”Kejadian seperti ini diharapkan tidak akan terjadi lagi, apabila pihak manajemen, pekerja atau buruh serta serikat pekerja dapat menjalin hubungan industrial yang kondusif dan komunikasi yang baik,” serunya.

Muhaimin menyesalkan terjadinya unjuk rasa yang berakhir dengan kerusuhan di galangan kapal itu. ”Kami sungguh menyesalkan kejadian ini yang diakibatkan adanya kesalahan komunikasi antara Tenaga Kerja Asing dengan tenaga kerja lokal yang bekerja di Batam. Semoga hal ini menjadi pelajaraan bagi kita semua, terutama perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing,” pintanya.
Author: Junaidi
•18.43
Kerusuhan yang terjadi di sebuah galangan kapal di Batam mengakitkan 12 kendaraan dinas perusahaan asing tersebut rusak. Wakadiv Humas Mabes Polri, Kombes Pol Zainuri Lubis, mengungkapkan kerusuhan tersebut dipicu oleh kemarahan manajer perusahaan itu yang merupakan warga negara asing kepada karyawan Indonesia.

”Kerusuhan itu berbau SARA,” ujarnya saat dihubungi wartawan pada Kamis (22/4) setelah mendapat informasi dari Polda Kepulauan Riau.

Saat ditanya mengenai berapa korban jiwa pada kerusuhan itu, Zainuri mengaku belum mendapat informasi tentang hal tersebut. Ia mengatakan baru mendapat informasi sebatas 12 kendaraan mobil dinas perusahaan yang rusak. ”Kami mengimbau agar kondisinya tenang,” pintanya.

Kerusuhan yang dilakukan oleh karyawan PT Drydock ini terjadi di Tanjung Uncang, Batam, Kepri. Ribuan karyawan sempat berbuat rusuh di galangan kapal perusahaan tersebut. [republika]
Author: Junaidi
•18.24
Pekerja WN India Dievakuasi
Fotografer - Pool

Kerusuhan yang terjadi di Batam dipicu oleh supervisor PT Drydock Naninda yang berkewarganegaraan India, mengeluarkan kata-kata kasar yang menyulut kemarahan karyawan. Untuk mencegah jatuhnya banyak korban, para pekerja asal India pun dievakuasi.
Pekerja asal India dievakuasi setelah terlibat bentrok dengan pekerja lokal. Reuters/Stringer.



Polisi bersenjata lengkap mengawal WN India dari lokasi pabrik. Reuters/Stringer.

Dalam kerusuhan itu, 4 kantor PT Drydock Naninda dibakar. Reuters/Stringer.

Belasan mobil juga ikut dibakar. Tampak petugas berusaha memadamkannya. Reuters/Stringer.

(sumber : http://www.detik.com/)
Author: Junaidi
•18.19


Korban Rusuh Batam Dirawat
Fotografer - Chaidir Anwar Tanjung

6 Orang pekerja PT Drydock Naninda yang menjadi korban kerusuhan menjalani perawatan intensif di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit (RS) Awal Bross, Batam. Mereka rata-rata menderita luka memar dan patah tulang.
Foto Lain:





(sumber :http://www.detik.com/)
Author: Junaidi
•18.07
Kerusuhan Massa di Batam
Redaksi / Kamis, 22 April 2010 16:18



Ucapan yang menyingggung perasaan oleh seorang karyawan Drydock warga India, menyulut emosi pekerja lokal. Pekerja yang tersulut emosi melakukan aksi perusakan, Kamis (22/4).



Warga India yang juga pekerja di Drydock diamankan polisi dan ada juga yang eksodus ke luar negeri pada saat itu juga.


Sisa-sisa hasil kerusuhan.

(Sumber : http://www.batampos.co.id/)
|
Author: Junaidi
•17.55



Demo Karyawan Galangan Kapal di Batam Rusuh, 4 Orang Dikabarkan Tewas
Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Batam - Kerusuhan mewarnai aksi demo ribuan karyawan perusahaan galangan kapal PT Naninda di Batam. Dalam kejadian itu, dikabarkan 4 orang tewas. Tiga korban tewas di antaranya petugas keamanan PT Naninda, dan seorang lagi WN India yang menjabat sebagai salah satu manajer di perusahaan itu.



Informasi yang dihimpun detikcom, peristiwa kerusuhan itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (22/4/2010). Peristiwa itu diawali aksi demo ribuan karyawan perusahaan milik pengusaha asal Timur Tengah itu. Para karyawan memprotes sikap manajer berkewarganegaran India tersebut karena kerap menghina mereka.



Namun entah mengapa, aksi demo tersebut kemudian berubah menjadi kerusuhan. Para karyawan merusak sejumlah konstruksi bangunan kapal dan membakar 4 kantor perusahaan.

Mereka terus merangsek masuk ke areal lainnya. Sejumlah petugas keamanan perusahaan tidak mampu membendung amuk massa. Bahkan, 3 petugas keamanan dikabarkan tewas dianiaya massa yang marah.

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Anggaria Lopis, membenarkan telah terjadi kerusuhan di perusahaan galangan kapal itu. Menurut Lpois, sejumlah personel Polda Kepri sudah diterjunkan untuk meredakan kerusuhan.




"Kalau soal jumlah korban jiwa saya belum bisa memastikan," ungkap Lopis.

(Foto dari sumber http://www.detik.com/)
Author: Junaidi
•17.49

BATAM, KOMPAS.com — Ribuan buruh dari galangan kapal PT Drydocks World Graha terlibat dalam amuk massa yang menyebabkan kantor dan gudang penyimpanan barang berserta 27 mobil rusak dan terbakar. Peristiwa Ini terjadi di kawasan Tanjung Uncang, Batam, Kamis (22/4/2010) siang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas, kejadian ini berawal dari sebuah kalimat pelecehan dari salah satu supervisor asal India di perusahaan itu. Ia mengatakan bahwa semua orang Indonesia bodoh. Pernyataan itu keluar saat ia sedang memberikan briefing rutin kepada sekitar 20 karyawan di bagian piping pukul 08.00 pagi.
Tak jelas perkaranya, yang pasti pernyataan itu kontan menyulut emosi para karyawan, termasuk supervisor lain yang berasal dari Indonesia. Hanya berselang 30 menit, kemarahan itu sudah tersebar luas hampir ke semua pekerja di galangan yang jumlahnya mencapai 8.000 orang.
Ujungnya, kerusuhan pun tak dapat dihindari. Pekerja mulai merusak kantor, gudang penyimpanan, dan membakar mobil yang ada di areal tersebut. Para ekspatriat India lantas diungsikan dari amuk massa. Sementara aparat keamanan dari Polri dan TNI yang datang ke lokasi tak dapat berbuat banyak sebab jumlah pekerja yang sedemikian banyak.
Saat berita ini diturunkan, kondisi galangan sudah mulai terkendali. Aksi amuk massa sudah mereda, tetapi sepotong kalimat dari supervisor tersebut telah mengakibatkan kerusakan parah di sejumlah areal galangan. Pihak manajemen perusahaan belum bisa diminta keterangan terkait dengan insiden ini.
Batam (BCZ) Ribuan karyawan PT Drydock World Graha mengamuk dan membakar kantor merekd i Tanjunguncang.



Lebih dari 8000 karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut turut serta dalam aksi yang dipicu akibat gerah dengan pelecehan pekerjaan yang dilakukan oleh expatriat di perusahaan tersebut. Selain membakar kantor, para karyawan yang mengamuk juga turut membakar dan merusak mobil yang ada di sekitar lokasi.
Expatriat, yang merupakan warga keturunan India dikabarkan telah dibawa ke rumah sakit akibat kritis terkena pukulan para karyawan yang mengamuk tersebut.
“Dia bilang All Indonesian are stupid,” tutur seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya dalam kerusuhan tersebut




Kerusuhan tersebut hingga kini masih berlangsung dan aparat kepolisian tengah berupaya untuk meredakan amukan warga dengan mengevakuasi sejumlah karyawan ekspatriat lainnya yang bekerja di perusahaan tersebut. (jhs)




Foto-Foto Rusuh Tanjung Uncang (sumber http://www.detik.com/)
Author: Junaidi
•17.46
Kamis, 22/04/2010 12:28 WIB
Rusuh Batam
Halau Massa, Polisi Keluarkan Tembakan Peringatan
Chaidir Anwar Tanjung – detikNews


Batam - Kerusuhan dalam demo karyawan perusahaan galangan kapal di Tanjung Uncang, Batam masih berlangsung. Untuk menghalau massa yang terus mengamuk, polisi beberapa kali mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.

Aparat berusaha menghalau massa keluar dari areal galangan kapal milik PT Naninda. Namun massa tidak peduli. Mereka tetap merangsek maju dan merusak apa saja yang ditemukan.

Massa kini merusak gudang logistik atau tempat penyimpanan suku cadang kapal. Tidak hanya itu, belasan mobil juga ikut dibakar.

Kerusuhan itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (22/4/2010). Peristiwa itu diawali dari aksi demo ribuan karyawan perusahaan milik pengusaha asal Timur Tengah itu. Para karyawan memprotes sikap manajer berkewarganegaran India tersebut karena kerap menghina mereka.

Namun entah mengapa, aksi demo tersebut kemudian berubah menjadi kerusuhan. Para karyawan merusak sejumlah konstruksi bangunan kapal dan membakar 4 kantor perusahaan. Empat orang dikabarkan tewas dalam kejadian itu.

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Anggaria Lopis, membenarkan telah terjadi kerusuhan di perusahaan galangan kapal itu. Menurut Lopis, sejumlah personel Polda Kepri sudah diterjunkan untuk meredakan kerusuhan.

"Kalau soal jumlah korban jiwa saya belum bisa memastikan," ungkap Lopis.
Author: Junaidi
•17.40
Kamis, 22/04/2010 12:26 WIB
Rusuh Batam
Diincar Ribuan Karyawan Kapal, 35 Pekerja Asing Diungsikan Polisi
Chaidir Anwar Tanjung – detikNews

Jakarta - 35 Orang pekerja asing dari Singapura dan India diungsikan Brimob Polda Kepulauan Riau. Mereka menjadi incaran amuk ribuan karyawan galangan kapal PT Naninda, Batam.

Informasi yang dihimpun detikcom, Kamis (22/4/2010), para karyawan tersebut diamankan ke Polsek Batu Aji, Batam. Ribuan karyawan itu marah dan mengincar para pekerja asing karena dianggap sering melecehkan pekerja Indonesia.

Awalnya ribuan karyawan itu hanya menggelar demonstrasi di perusahaan milik pengusaha asal Timur Tengah itu. Para karyawan memprotes sikap manajer berkewarganegaran India karena kerap menghina mereka.

Namun entah mengapa, aksi demo tersebut kemudian berubah menjadi kerusuhan. Para karyawan merusak sejumlah konstruksi bangunan kapal dan membakar 4 kantor perusahaan.

(nal/nal)
Author: Junaidi
•17.31

Kamis, 22/04/2010 13:01 WIB
Rusuh Batam
Menaker Janji Evaluasi PT Drydock Naninda, Minta Karyawan Tenang
Muhammad Nur Hayid - detikNews

Jakarta - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menyesalkan terjadinya kerusuhan dalam demo karyawan perusahaan galangan kapal di Tanjung Uncang, Batam. Muhaimin meminta para karyawan kembali tenang dan berjanji akan mengevaluasi PT Drydock Naninda.

"Saya baru mendapatkan laporan tadi, saya langsung perintahkan tim dari Jakarta untuk ke lapangan guna mengevaluasi PT itu, selain Dinas Tenaga Kerja Batam. Kami berharap para karyawan kembali tenang," kata Muhaimin kepada detikcom, Kamis (22/4/2010).

Muhaimin mengaku belum mendapat laporan resmi penyebab kerusuhan. Namun, dia menjamin pihaknya akan segera melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut. Jika benar informasi bahwa kerusuhan disebabkan karena kebijakan penggajian yang timpang dan penghinaan, Kemenakertrans akan memberikan sanksi kepada PT Drydock Naninda.

"Kita akan lakukan evaluasi dan penyelidikan secara mendalam. Saya belum dapat laporan resmi penyebab kerusuhan selain dari berita di media yang katanya karena gaji dan penghinaan," paparnya.

Muhaimin berharap pihak karyawan dan para pimpinan aksi bisa segera menahan diri untuk tidak bersikap anarkis. Sebab, karyawan akan rugi jika kerusuhan ini tidak dapat dihentikan.

"Kita berharap kepada para karyawan untuk menghentikan teman-temannya yang kurang sabar. Kami berjanji akan segera menyelesaikan masalah ini dengan memperhatikan tuntutan para karyawan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, kerusuhan itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (22/4/2010). Peristiwa itu diawali dari aksi demo ribuan karyawan perusahaan milik pengusaha asal Timur Tengah PT Drydock Naninda. Para karyawan memprotes sikap manajer berkewarganegaran India tersebut karena kerap menghina mereka.

Namun entah mengapa, aksi demo tersebut kemudian berubah menjadi kerusuhan. Para karyawan merusak sejumlah konstruksi bangunan kapal dan membakar 4 kantor perusahaan. Empat orang dikabarkan tewas dalam kejadian itu.
(yid/fay)

Batam Map